Popular Post

Recent post

Tampilkan postingan dengan label Mitologi. Tampilkan semua postingan



Dalam mitologi Yunani, Poseidon (bahasa Yunani: Ποσειδῶν, Poseidó̱n) dikenal sebagai dewa penguasa laut, sungai, dan danau. Poseidon memiliki senjata berupa trisula yang bisa menyebabkan banjir dan gempa bumi. Trisula tersebut dibuat oleh para Kiklops semasa Titanomakhia. Poseidon juga memiliki kendaraan yang ditarik oleh hippokampos (makhluk setengah kuda setengah ikan). Poseidon beristrikan Amfitrit dan memiliki anak bernama Triton. Posidon juga adalah dewa yang menciptakan kuda dalam upayanya merayu Demeter.
Dewa laut Nethuns dalam mitologi Etruska diadopsi ke dalam mitologi Romawi sebagai Neptunus: keduanya merupakan dewa padanan bagi Poseidon. Poseidon sudah dipuja di Pylos dan Thebes sejak zaman perunggu Yunani sebagai saudara Zeus dan Hades. Ada sebuah Himne Homeros untuk Poseidon. Poseidon mempunyai banyak anak. Poseidon merupakan pelindung bagi banyak kota di Yunani, meskipun dia gagal mendapatkan Kota Athena. Binatang kesukaannya adalah kuda dan banteng. Pohon pinus dikeramatkan baginya.

Penggambaran 

Poseidon selalu digambarkan sebagai seorang pria yang perkasa, berjenggot dan membawa trisula. Satu pukulan dari trisulanya bisa membelah bumi. Poseidon kadang-kadang digambarkan bertubuh setengah ikan. Dia mengendarai kereta yang ditarik oleh dua ekor hippokampos. Poseidon sering digambarkan bersama rombongannya yaitu Amfitrit, Triton, Nereid, lumba-lumba, Dioskuri, Palaemon, Pegasus, Bellerofontes, Thalassa, Ino, dan Galene. Poseidon sering digambarkan dengan kerang laut atau hewan laut lainnya. Dalam Theogonia karya Hesiod, Poseidon disebut sebagai "Yang Berambut Gelap". Seperti kebanyakan dewa laut, dia memiliki kemampuan untuk mengubah wujudnya, tetapi Poseidon tidak memiliki kekuatan meramal. Figur Poseidon tidak mencirikan karakter keagungan seperti saudaranya, Zeus; tetapi lebih mencerminkan ciri khas lautan yang bisa berubah-ubah, kadang bergejolak dan kadang tenang

Julukan

Dalam mitologi Romawi Poseidon dikenal sebagai Neptunus. Dia juga dikenal dengan julukan sebagai berikut: Aigaios, Asfaleios, Kuirios, Damatites, Epaktaios, Epopsios, Gaiaokhos, Genethlios, Helikonios, Hippios, Hippokurios, Isthmos, Lekhaios, Onkhestios, Patros, Petraios, Samikos, Samios, Tainarius.
Poseidon juga disebut dewa kuda, dengan julukan Hippios (atau Konsos). Julukannya yang lain adalah Enosikhthon (Ἐνοσέχθων, "Pengguncang Bumi"), dan Geokhos (Γεήοχος, "Penjaga Bumi"). Di kota Aegae di Euboea, dia dikenal sebagai Poseidon Aigaios dan mempunyai kuil yang indah di atas bukit.

12 Dewa Olimpus ( Poseidon )



Hermes (bahasa Yunani: Ἑρμῆς) adalah dewa pembawa pesan dalam mitologi Yunani. Hermes dilahirkan di Gunung Kellina di Arkadia. Hermes adalah anak dari Zeus dan Maia dan merupakan salah satu dewa Olimpus. Hermes adalah pelindung daerah perbatasan, para pengelana, gembala, pencuri, penipu, pidato, sastra dan puisi, olahraga, pengukuran, penemuan, dan perdagangan. Simbolnya meliputi kura-kura, ayam jantan, sandal bersayap, topi bersayap, dan kadukeus (tongkat yang dia dapat dari Apollo atas penemuan Lira). Dalam mitologi Romawi, Hermes dikenali sebagai Merkurius, dewa perdagangan yang diadaptasi dari mitologi Etruska.
Selain menemukan lira, Hermes juga dipercaya menemukan berbagai jenis olahraga seperi gulat, balap, dan tinju sehingga dianggap debagai dewa atletik. Hermes melidungi para olahragawan dan membantu atlet yang terluka. Para pelancong juga memberikan persembahan pada Hermes sebelum bepergian suapaya perjalanan mereka aman.
Sebagai dewa pembawa pesan, Hermes bertugas mengantarkan pesan dari para dewa di Olimpus kepada manusia. Dia mengenakan sandal bersayap dalam menjalankan tugasnya. Tugas membawa pesan juga dilakukan oleh dewi Iris.
Hermes juga bertugas membantu para roh menemukan jalan menuju dunia bawah. Hermes adalah salah satu dewa yang bisa dengan bebas keluar-masuk dunia bawah tanpa halangan, dewa lainnya yang bisa melakukan hal tersebut adalah Hades, Persefone, Hekate, dan Thanatos.
Hermes adalah dewa termuda kedua di antara dewa Olimpus setelah Dionisos. Pada malam setelah dia lahir, dia mencuri ternak milik Apollo. Hermes berhubungan dengan Afrodit dan memiliki anak bernama Hermafroditos.

Penggambaran

Awalnya Hermes digambarkan sebagai pria tua dan berjenggot tetapi dalam perkembangan selanjutnya terutama sejak akhir abad ke-4 SM, Hermes dicitrakan ulang sebagai dewa yang muda dan atletis. Patung Hermes dengan tipe baru ini ditemukan di berbagai stadia dan Gimnasium di Yunani.
Hermes biasanya digambarkan dengan mengenakan topi bertepi lebar atau topi bersayap (petasus), sandal bersayap (talaria), dan tongkat (bisa kadukeus atau kerikion). Hermes memakai pakaian pelancong, pekerja, atau gembala. Dia disimbolkan dengan kantung, ayam jantan, dan kura-kura. Ketika digambarkan sebagai Hermes Logios, dia merupakan simbol kepandaian bicara, biasanya ditunjukkan sedang berbicara sambil mengangkat satu tangan.

Julukan

Hermes memiliki banyak julukan, beberapa di antaranya adalah:
  • Krioforos (pembawa domba),
  • Argeifontes (pembunuh Argus),
  • Agoraios (pemilik agora),
  • Akakesios (dari Akakos),
  • Kharidotes (pemberi pesona),
  • Killenios (lahir di Gunung Killene),
  • Diaktoros (pembawa pesan),
  • Dolios (pengatur siasat),
  • Enagonios (penguasa perlombaan),
  • Enodios (di perjalanan),
  • Epimelios (penjaga ternak),
  • Eriounios (pembawa keberuntungan),
  • Psikhopompos (pengantar roh),
  • Poligios.

Pasangan dan keturunan

Hermes menyembunyikan sandal Afrodit dan bersedia mengembalikannya asal Afrodit mau tidur dengannya. Dari hubungan tersebut lahirlah Hermafroditos. Menurut beberapa sumber, Eros dan Tikhe juga adalah anak dari Hermes-Afrodit.
Dewa Pan kadang-kadang disebut sebagai anak Hermes dari nimfa Driope. Anak Hermes yang lainnya adalah Abderos, dan Autolikos, seorang putri yang ahli mencuri. Selain itu, Dewa Priapos juga dikatakan sebagai anak Hermes.

Hades (bahasa Yunani: ᾍδης, Hadēs, atau Ἅιδης, Háidēs) adalah dewa dunia bawah dalam Mitologi Yunani. Hades merupakan putra tertua dari Kronos dan Rea. Dia bersama saudara-saudaranya mengalahkan para Titan dan mengambil alih kekuasaan atas dunia. Zeus, Poseidon dan Hades melakukan undian untuk menentukan tempat kekuasaan dan Hades mendapat dunia bawah. Karena asosiasinya dengan dunia bawah, Hades sering dianggap sebagai dewa kematian meskipun bukan. Hades juga kadang-kadang disebut sebagai dunia bawah itu sendiri.
Dalam mitologi Romawi Hades disebut sebagai Pluto, Dis Pater dan Orkus sedangkan dalam mitologi Etruska dewa padanannya adalah Aita. Simbol yang diasosiasikan dengan Hades yaitu Helm Kegelapan dan anjing berkepala tiga, Kerberos.
Istilah Hades dalam kekristenan (dan dalam Bahasa Yunani Koine) serupa dengan sheol dalam ajaran Yahudi (שאול, kuburan atau lubang di bumi), dan merujuk pada tempat untuk roh manusia. Sementara konsep neraka dalam agama Kristen lebih mirip dengan konsep Tartaros dalam mitologi Yunani, bagian dari Hades yang suram dan mengerikan dan digunakan sebagai tempat penyiksaaan dan penderitaan.

Penggambaran

Haides sering digambarkan sebagai dewa yang memiliki janggut yang gelap dan berpakaian megah dengan memegang tongkat atau dwisula. Hades juga digambarkan sebagai dewa yang menuangkan kesuburan dari sebuah keranjang berbentuk tanduk (kornukopia).

Julukan

Hades, sebagai dewa orang mati, merupakan figur yang menakutkan bagi orang yang masih hidup. Orang hidup segan untuk bersumpah atas nama Hades dan akan memalingkan wajahnya ketika melakukan persembahan untuk Hades. Bagi beberapa orang, menyebut nama "Hades" saja sudah cukup menakutkan sehingga munculah berbagai julukan baginya. Salah satunya adalah Pluton ("kekayaan"), karena mineral berharga ada di bawah tanah dan dimiliki oleh Hades. Sofokles menyebut Hades sebagai "Dia Yang Kaya". Julukan Hades yang lainnya adalah Polysemantor ("Penguasa banyak benda"), Polidegmon ("Yang menerima banyak hal"), Nekrodegmon ("Penerima orang mati"), Nekron Soter ("Penyelamat orang mati"), dan Eubuleus ("Penasehat yang baik"). Dia juga disebut sebagai Zeus Khthonios ("Zeus dunia bawah"), "Dia yang sunyi", dan "Raja para roh".

Sebagai pemimpin dunia bawah

Meskipun Hades adalah salah satu dewa Olimpus, dia lebih sering menghabiskan waktunya di kerajaannya di alam kematian. Tetapi ketika terluka oleh Herakles, Hades pergi ke Olimpus. Hades mengatur roh manusia di dunia bawah dengan dibantu oleh beberapa dewa dan makhluk yang tunduk padanya. Hades sangat melarang roh untuk keluar dari dunia bawah dan akan sangat marah bila ada yang berani mengambil roh dari dunia bawah. Hades juga akan murka terhadap siapapun yang mencoba menghindari kematian, seperti misalnya Sisifos.
Selain Herakles, manusia yang mampu bertahan hidup setelah memasuki dunia bawah adalah Odiseus, Aineias, Orfeus, Theseus, Pirithous, dan Psikhe. Keadaan dunia bawah sangat mengerikan sehingga mereka tidak bahagia dengan apa yang mereka lihat di sana. Akhilles, yang ditemui Odiseus di dunia bawah, mengatakan bahwa keadaan di dunia bawah sangatlah buruk.
Karena kepribadiannya yang gelap, Hades tidak disukai baik oleh manusia maupun dewa. Hades ditakuti karena dia melambangkan kematian yang pasti datang dan tak terhindarkan. Namun Hades adalah dewa yang memerintah dengan adil walaupun dia kejam dan tanpa belas kasihan. Hades bukanlah dewa kematian meskipun Hades memerintah dunia orang mati. Dewa kematian adalah Thanatos yang bertugas mengambil nyawa manusia.
Hades tidak tahu-menahu mengenai apa yang terjadi di atas tanah. Bila ada orang yang memukulkan tangannya ke tanah dan berdoa pada Hades barulah Hades mendengarnya. Dua ekor Kambing jantan dan betina berbulu hitam sering dipersembahkan untuknya. Darah dari korban persembahan tersebut diteteskan ke dalam lubang di tanah dan orang yang melakukan ritual harus memalingkan wajahnya.


Dalam mitologi Yunani, Dionisos (bahasa Yunani: Διόνυσος atau Διώνυσος) adalah dewa anggur (arak) dan selalu diasosiasikan sebagai dewa pesta, ia juga merupakan salah satu dari 12 Dewa Olimpus. Dia dikenal sebagai Bakkhus dalam Romawi dan kegilaan yang ditimbulkan saat kedatangannya dinamai bakkheia. Misi dari Dionisos adalah untuk membunyikan alat musik aulos dan mengakhiri rasa khawatir. Ilmuwan telah mendiskusikan hubungan Dionisos dengan "Pemujaan Jiwa" dan kemampuannya untuk berkomunikasi antara yang hidup dan yang sudah mati.
Dalam mitologi yunani, Dionisos merupakan putra dari Zeus dengan Semele, namun ada mitos lain yang mengatakan bahwa ia adalah putra Zeus dengan Persefone, ratu dari dunia orang mati.
Pada masa kuno, pemuja Dionisos akan berkumpul di hutan dan menari untuk menghormatinya dan minum arak hingga mabuk. Dionisos juga dikenal sebagai dewa teater dan beberapa puisi kuno terbesar dipersembahkan baginya. Semua yang terlibat, mulai dari penulis, aktor dan penyanyi, dianggap sebagai pelayannya.

Julukan

Dionisos kadang-kadang disebut dengan julukan Akratoforos, yang menunjukkan dirinya sebagai pemberi minuman anggur, dan disembah di Figalia di Arkadia. Di Sikion dia disembah dengan nama Akroreites. Sebagai Bakkhus, dia mandapat julukan Adonios, "Penguasa". Aigobolos, "pembunuh kambing", adalah namanya ketika dia disembah di Potniae di Boeotia. Sebagai Aesimnetes ("penguasa" atau "raja") dia disembah di Aroë dan Patrae di Akhaea. Julukan lainnya adalah Bromios, "pemegang petir" atau "pemilik teriakan keras". Sebagai Dendrites, "pemilik pohon-pohon", dia adalah dewa kesuburan. Dithirambos kadang-kadang mengacu padanya atau pada lagu untuknya dalam festival; nama yang menunjukkan kelahiran prematurnya. Eleutherios ("sang pembebas") adalah julukan untuk Dionisos dan Eros. Julukan lain yang menunjukkan dirinya sebagai dewa kesuburan ada di pulau Samos dan Lesbos, yaitu Enorkhes . Evius adalah julukan Dionisos dalam drama karya Euripides, Bakkhai. Iakkhos, kemungkinan adalah julukan Dionisos juga, dihubungkan dengan Misteri Eleusis; di Eleusis, dia dikenal sebagai putra Zeus dan Demeter. Nama "Iakkhos" kemungkinan berasal dari Ιακχος (Iakchos), sebuah himne yang dinyanyikan untuk Dionisos. Sementara dengan julukan Liaios ("dia yang membuka ikatan"), Dionisos dikenal sebagai dewa kebebasan dan relaksasi dari rasa takut dan khawatir, dan sebagai Oinios dia adalah dewa alat pembuat minuman anggur. Di Makedonia dia disebut sebagai Pseudanor ("orang palsu"), Agrios ("liar") dan Erikriptos ("sangat tersembunyi").

Masa muda

Dalam suatu cerita, Zeus memberikan bayi Dionisos dalam perawatan Hermes. Hermes lalu memberikan Dionisos pada raja Athamas dan istrinya Ino, bibi Dionisos. Hermes menyuruh mereka untuk membesarkan Dionisos sebagai seorang perempuan untuk menghindarkannya dari Hera.. Versi lainnya adalah bahwa Dionisos dibesarkan oleh para nimfa hujan di Nisa. Atas perawatan mereka, Zeus menempatkan mereka di langit sebagai Hiades. Dalam versi lainnya, Zeus memberikannya pada Rhea, atau pada Persefone untuk dibesarkan di dunia bawah, jauh dari jangkauan Hera. Ada juga versi yang menyatakan bahwa Dionisos dibesarkan oleh Maro. Ketika sedang tumbuh dewasa, Dionisos muda menemukan cara mengekstrak tanaman anggur menjadi minuman anggur.
Hera masih murka pada Dionisos dan mengutuknya dengan kegilaan dan membuatnya menejelajahi berbagai tempat di bumi. Di Frigia dewi Kibele menyembuhkannya dan mengajarinya ritual keagamaan. Setelah itu Dionisos bepergian ke berbagai tempat di Asia untuk mengajari manusia dalam pertanian anggur. Salah satu yang paling terkenal adalah ekspedisinya ke india yang berlangsung selama bertahun-tahun. Pulang dari Asia Dionisos kembali ke Yunani dan memperkenalkan ritualnya pada orang-orang. Tetapi ada beberapa pangeran (Pentheus atau Likurgos) yang menentangnya karena ritual Dionisos membawa kegilaan dan memabukkan.
Dionisos adalah dewa yang atraktif. Dalam suatu cerita, Dionisos menyamar sebagai manusia dan duduk di tepi pantai, beberapa pelaut melihatnya dan menyangka bahwa dia adalah seorang pangeran. Mereka lalu menculiknya dan berniat menjualnya. Ketika berusaha mengikat Dionisos, tak ada satu pun tali yang bisa. Dionisos lalu berubah menjadi seekor singa dan melepaskan seekor beruang di kapal tersebut. Hewan itu memakan semua orang di dekatnya sementara yang lain meloncat ke air dan diubah menjadi lumba-lumba. Dionisos mengampuni juru mudi kapal tersebut karena sejak awal sang juru mudi telah mengakui Dionisos sebagai dewa. Dalam versi lain, Dionisos berniat berlayar dari Ikaria ke pulau Naxos. Dia menyewa kapal bajak laut dari Tirrhenia. Ketika Dionisos telah berada di atas kapal, para bajak laut malah berlayar ke Asia dan mencoba menjualnya sebagai budak. Dionisos mengubah tiang dan dayung menjadi ular, memenuhi kapal dengan tumbuhan menjalar dan suara seruling. Para bajak laut menjadi mabuk dan mejatuhan diri mereka ke laut, mereka lalu diubah menjadi lumba-lumba.
Dionisos juga pernah menjadi murid Khiron. Dari sang kentaur, Dionisos belajar menari dan bernyanyi.

Dalam mitologi Yunani, Demeter (bahasa Yunani: Δημήτηρ, Dēmētēr, kemungkinan bermakna "ibu bumi") merupakan dewi pertanian dan kesuburan. Demeter mengendalikan panen, kesuburan tanah, musim (dilambangkan dengan Horai), dan gandum. Demeter merupakan putri dari Kronos dan Rhea. Setelah lahir, Demeter dan saudara-saudaranya ditelan oleh Kronos, yang takut jika suatu saat nanti tahtanya akan digulingkan oleh anak-anaknya. Demeter diselamatkan oleh Zeus dan kadang-kadang disebut sebagai salah seorang dewa Olimpus menggantikan Hades karena Hades lebih sering berada di dunia bawah. Demeter adalah dewi yang mengajari manusia bercocok tanam sehingga manusia meninggalkan cara hidup berburu dan meramunya menjadi bercocok tanam. Rambut Demeter melambangkan bulir-bulir gandum yang merupakan simbolnya. Demeter juga digambarkan mengenakan polos, mahkota berbentuk lingkaran yang dikenakan oleh para dewi. Demeter memiliki seorang anak bernama Persefone yang menjadi istri dari Hades. Konon, kisah Persefone ini merupakan asal mula timbulnya empat musim. Saat Persefone tinggal bersama Hades, Demeter bersedih dan bumi mengalami musim dingin. Sementara ketika Persefone tinggal bersama Demeter, Demeter berbahagia dan saat itulah terjadi musim semi. Demeter dan Persefoen merupakan figur utama dalam kelompok pemujaan rahasia, Misteri Eleusis. Dalam kebudayaan Romawi, Demeter dikenal dengan nama "Ceres". Kemungkinan nama Ceres ini merupakan sumber inspirasi dari sebuah merk bahan makanan berlapis coklat yang sering digunakan untuk melapisi roti. Bahan makanan tersebut terbuat dari coklat berbentuk seperti butiran padi.
Yang menarik adalah ternyata Indonesia, khususnya Jawa, memiliki sosok dewi yang mirip dengan karakter Demeter yaitu Dewi Sri yang dikenal sebagai dewi kesuburan.

Penggambaran

Demeter biasanya digambarkan mengendarai kereta perang, dan sering diasosiakan dengan unsur-unsur pertanian, termasuk buah, bunga, dan bulir gandum. Dia juga kadang-kadang digambarkan bersama dengan putrinya, Persefone. Demeter biasanya tidak digambarkan bersama pasangan pria. Ada sebuah patung hitam Demeter yang dibuat oleh Onatas.

Julukan

Dalam lembaran Linear B, Demeter dan Persefone disebut sebagai to theo ("Dua Dewi"). Demeter juga disebut sebagai Akhea di kota Athena oleh para Gefiraea yang bermigrasi dari Boeotia.Beberapa julukannya yang lain adalah:
  • Potnia ("nyonya"),
  • Erinys ("keras kepala"),
  • Thesmoforos ("pembuat aturan"),
  • Khloe ("tunas hijau"),
  • Maloforos ("pembawa apel" atau "pembawa domba"),
  • Kidaria,
  • Lusia ("mandi"),
  • Thermasia ("kehangatan").

Demeter dan Poseidon

Nama Demeter dan Poseidon muncul dalam Linear B yang ditemukan di Pylos. Mereka disebut sebagai DA-MA-TE dan PO-SE-DA-O-NE.
Dalam suatu cerita, Poseidon bernafsu pada Demeter dan mengejarnya. Demeter menolak dan berusaha kabur dengan cara menyamar menjadi kuda betina milik raja Onkios. Poseidon menemukan Demeter lalu mengubah wujud menjadi seekor kuda jantan. Dalam wujud tersebut, Poseidon memperkosa Demeter. Dari hubungan tersebut, lahir seorang perempuan bernama Despoina, dan seekor kuda hitam yang bisa berbicara, Arion.


Artemis (bahasa Yunani: Ἄρτεμις) dalam mitologi Yunani adalah dewi perburuan, alam liar, hewan liar, perawan, dan perbukitan. Dia adalah pembawa dan penghalau penyakit pada perempuan serta merupakan Dewi yang menolong dalam proses kelahiran. Dia merupakan putri dari Zeus dan Leto, serta saudari kembar Apollo. Dia digambarkan sebagai pemburu dan membawa busur dan anak panah. Rusa dan pohon siprus dikeramatkan baginya. Menurut beberapa pendapat, Artemis berasal dari masa pra-Yunani.
Pada perkembangan selanjutnya, Artemis dihubungkan dengan Selene, dewi bulan Yunani yang sering digambarkan dengan bulan sabit di kepalanya. Pada akhir masa Hellenistik, dia juga dianggap sebagai dewi kelahiran (diadaptasi dari tugas Eileithyia). Dalam mitologi Romawi dia dikenali sebagai Diana, dan dalam mitologi Etruska dia dikaitkan dengan dewi Artume. Selain itu, dia juga dikaitkan dengan dewi Hekate.

Julukan

Sebagai Aeginaea (bahasa Yunani: αιγανέα), Artemis disembah di Sparta; nama tersebut bermakna pemburu dari khamois, atau pemegang tombak. Dia disembah di Naupaktus sebagai Aitole; di kota tersebut terdapat kuil yang di dalamnya ada patung Artemis dalam posisi melempar tombak."Artemis Aetolia" ini diperkenalkan di Naupaktus oleh Philip II dari Makedonia. Strabo menceritakan adanya "Artemis Aetolia" yang lain di daerah Laut Adriatik. Sebagai Agoraea dia adalah pelindung agora. Sebagai Agrotera, dia adalah pelindung para pemburu. Di Elis dia disembah sebagai Alfea. Di Athena Artemis sering dihubungkan dengan dewi Afea. Sebagai Potnia Theron (Homer menggunakan julukan ini) dia adalah pelindung hewan liar. Sebagai Kourotrofos, dia adalah perawat kaum muda. Sebagai Lokhia, dia adalah dewi kelahiran dan persalinan. Artemis kadang-kadang disebut sebagai Kinthia, diambil dari tempat kelahirannya di Gunung Kinthus di Delos, atau Amarinthia, diambil dari nama festival untuknya yang digelar di Amarinthos di Euboea. Artemis juga kadang-kadang disebut sebagai Foibe, bentuk feminin dari julukan saudaranya Apollo, Foebos. Sebutan lain untuknya yang terkenal adalah Agrotera (pemburu) dan Soteira (penyelamat) yang diberikan oleh rakyat Arkadia untuk menghormatinya sebagai dewi pelindng kota tersebut. Julukan Parthenos Iokheira yang berarti Perawan Pembawa Panah diberikan karena ia adalah seorang perawan dan gemar berburu dengan panahnya. Elaphobolos adalah julukan untuk Artemis yang gemar berburu rusa.

Masa muda

Kisah tentang masa mudanya yang paling terkenal adalah berdasarkan Himne Kalimakos yang menceritakan bagaimana Artemis yang masih baita duduk di pangkuan ayahnya dan menyebutkan keinginannya yang beragam. Keinginan pertama Artemis adalah kekuatan untuk menjaga keperawanannya dan membuatnya tidak menikah selamanya. Ia pun meminta agar dipanggil dengan banyak nama melebihi Apollo, busur dan panah yang dibuat oleh Kiklops, menjadi Pesforia (Pembawa cahaya), tunik sepanjang lutut, enam puluh Okeanid untuk menjadi paduan suaranya, anak perempuan berusia sembilan tahun, dua puluh Nimfa Amnides untuk mengikutinya berburu serta menjaga peralatan berburu juga anjing berburunya ketika ia beristirahat. Artemis meminta pegunungan dan menyebutkan bahwa ia tidak menerima kota apapun karena ia tidak pernah peduli dengan kehidupan kota. .
Artemis menghabiskan masa kecilnya dengan berlatih berburu, berolahraga, dan juga mengumpulkan perlatan berburu serta pengikut. Ia mendapat delapan puluh pengikut Nimfa Amnides dan para Okeanid. Ia kemudian mengajak beberapa orang dari mereka untuk mendatangi tempat kerja Hefaistos (dewa pandai besi) untuk menemui para Kiklops. Ketika yang lainnya ketakutan, Artemis kecil dengan berani masuk dan mencari Kiklops untuk meminta busur serta panahnya.
Ia kemudian menemui Pan, dewa hutan yang berkaki kambing untuk meminta anjing-anjing berburu. Pan memberikannya dua anjing hitam putih, tiga kemerahan, dan satu bertotol, dan memberikannya tujuh anjing betina dari Arkadia yang larinya sangat cepat. Artemis biasanya hanya membawa tujuh anjing untuk berburu.

Ares (Yunani kuno: Ἄρης [árɛːs], Yunani modern: Άρης [ˈaris]) adalah dewa perang dalam mitologi Yunani. Ares adalah anak dari Zeus dan Hera dan termasuk dalam 12 Dewa Olimpus. Dua pengawal utamanya adalah Fobos dan Deimos. Ares adalah dewa yang haus darah dan merupakan perwujudan dari pembunuhan. Ares berkuasa atas alat-alat perang, penyerangan dan pertahanan kota, pemberontakan, penjarahan, kejantanan, serta keberanian. Burung hering dan anjing adalah binatang keramat bagi Ares. Dalam Iliad, dia muncul dengan dikelilingi oleh berbagai penjelmaan dari kengerian perang, tetapi dalam Odyssey karakternya agak sedikit melunak. Ares juga terlibat dalam pendirian kota Thebes. Dalam mitologi Romawi ia dikenal dengan nama dewa Mars. Nama Mars menjadi nama salah satu planet yang dekat dengan bumi dan memiliki 2 bulan yang dinamai berdasarkan nama pengawalnya, Phobos dan Deimos. Nama bulan Maret merupakan persembahan baginya.

Karakteristik

Dalam mitologi Yunani, ada beberapa dewa yang melambangkan berbagai aspek dari peperangan, misalnya Athena yang melambangkan kebijaksanaan dan strategi perang, dan melindungi manusia serta tempat tinggalnya selama perang. Sementara Ares, di pihak lain, merupakan simbol dari keberutalan, kekejaman, dan horor dari perang. Athena dan Ares bermusuhan. Saudari Ares, Eris, memicu peperangan, Zeus mengarahkan jalannya perang, tetapi Ares mencintai perang untuk kesenangannya sendiri, dia menikmati hiruk-pikuk dan teriakan dalam perang, pembantaian manusia, dan penghancuran kota. Dia bahkan tidak mengikuti semangat keberpihakan, dia kadang-kadang mendukung satu pihak lalu membantu pihak lainnya, dia hanya melakukannya sesuai kehendak hatinya. Ares juga dianggap ikut berperan dalam kematian manusia yang disebabkan oleh wabah dan epidemi.Sifat Ares yang haus darah dan liar ini membuat dia dibenci baik oleh orang tuanya maupun oleh dewa lain.
Di antara para dewa, Ares adalah yang paling tidak dipercaya. Dalam Iliad dikatakan: "Kau adalah dewa Olimpus yang paling membenciku," Zeus berkata pada Ares, "Perselisihan, perang, dan pembantaian adalah hal yang kau sukai. Tempat kelahiran sekaligus rumah Ares terletak di antara bangsa Trakia, bangsa barbar yang suka berperang. Ke sanalah dia pergi setelah perselingkuhannya dengan Afrodit terungkap.
Sebagai dewa perang, Ares malah sering kalah dalam pertarungan. Athena pernah beberapa kali mengalahkan Ares. Herakles dan Diomedes juga pernah melukai tubuh Ares. Selain itu, Ares juga pernah dikalahkan oleh Aloadai, sepasang raksasa.

Julukan 

Dalam pemujaan terhadap Ares, sang dewa perang disebut juga sebagai Theritas (buas, kejam), Afneius (berlimpah), Gynaikothoinas (berpesta dengan perempuan), Alloprosallos (murah hati), Enyalius (dewa perang), Gradivus (pemimpin pasukan), dan Hiipius. Selain itu, Homer dan para penyair Yunani juga memberinya berbagai julukan, diantaranya adalah Brotoloigos (pembantai manusia), Andreiphontes (pembunuh manusia), Miaiphonos (berlumur darah), Laossoos (berperang dengan manusia), dan Teikhesipletes (penghancur kota).

Pasangan dan keturunan

Ada seorang putra Ares bernama Kiknus (Κύκνος) dari Makedonia. Dia sangat kejam dan mencoba membangun sebuah kuil dari tulang para pengelana yang lewat. Kiknus kemudian dibunuh oleh Herakles.
Ares memiliki hubungan cinta dengan dewi Afrodit. Anak mereka antara lain Eros, Anteros, Fobos, Deimos, Harmonia, dan Adrestia. Eros dan Anteros lebih dekat dengan ibu mereka sedangkan Adrestia, Fobos, dan Deimos leih suka menemani ayahnaya berperang.


Athena atau Athene (Attika: Ἀθηνᾶ, Athēnā atau Ἀθηναία, Athēnaia; Epik: Ἀθηναίη, Athēnaiē; Ionia: Ἀθήνη, Athēnē; Doria: Ἀθάνα, Athana; bahasa Latin: Minerva), juga disebut Pallas Athena atau Pallas Athene (Παλλάς Αθηνά; Παλλάς Άθήνη) dalam mitologi Yunani adalah dewi kebijaksanaan, strategi, dan perang. Athena juga dikenal sebagai dewi yang menolong para pahlawan. Athena adalah seorang dewi yang terlahir sebagai perempuan dewasa dan tak pernah digambarkan sebagai anak kecil. Athena tidak memiliki suami atau kekasih sehingga disebut sebagai parthenos ("perawan"), Hefaistos pernah mencoba memperkosanya namun gagal. Kuil Parthenon di kota Athena, Yunani adalah kuilnya yang paling terkenal.
Menurut legenda, Athena adalah putri kesayangan Zeus, dewa terkuat. Ibunya adalah dewi Metis, yang merupakan dewi pemikiran dan kepandaian, dan terkenal sebagai dewi kebijaksanaan. Athena diberkahi kekuatan oleh ayahnya, kepandaian dan kebijaksanaan oleh ibunya.
Dalam legenda lain Pallas dianggap sebagai ayahnya, maka ia sering diberi gelar Pallas Athena (Παλλάς Αθηνά). Selain itu juga ada yang menyebutkan kalau Athena berhasil membunuh Pallas dalam perang Dewa melawan Titan sehingga diberi gelar Pallas Athena.
Athena pernah mengubah Medusa yang asalnya seorang gadis cantik menjadi monster. Di kemudian hari Perseus memenggal kepala Medusa dan memberikannya pada Athena, sang dewi lalu memasang kepala Medusa pada perisainya atau pada Aigis.
Athena dihubungkan oleh bangsa Etruria dengan dewi mereka yang bernama Menrva, dan kemudian diadaptasi oleh orang Romawi sebagai Minerva. Athena ditemani oleh seekor burung hantu kecil dan dewi kemenangan, Nike. Dia juga sering digambarkan memegang tombak.

Julukan

Pallas Athena 

Tradisi penting mengenai Athena adalah beberapa julukannya yang misterius, misalnya Pallas Athena, (bahasa Yunani: Παλλάς Άθήνη) (juga Pallantias).
Seseorang bernama Pallas disebut sebagai ayah, saudari, saudari tiri, sahabat, atau bahkan musuh Athena. Dalam setiap cerita, Athena membunuh Pallas sehingga kemudian disebut Pallas Athena.
Dalam versi ketika Pallas adalah ayah Athena, Athena dilahirkan di dekat sungai Triton atau Tritonis. Ada juga Pallas sebagai saudari atau saudari tiri Athena sedangkan ayah atau ayah tiri Athena adalah Triton, putra Poseidon. Tetapi Athena juga disebut sebagai anak dari Poseidon dan seorang nimfa bernama Tritonis, tanpa melibatkan Pallas. Demikian juga sebaliknya, Pallas kemungkinan adalah ayah atau musuh Athena tanpa melibatkan Triton. Mengenai topik ini, Walter Burkert berpendapat, "dia adalah Pallas dari kota Athena, Pallas Athenaie, seperti juga Hera dari Argos disebut Here Argeie. Untuk orang-orang Athena, menurut Burkert, Athena disebut sebagai he thea ("sang Dewi"), sebuah julukan yang berasal dari masa kuno.

Tritogeneia

Julukan lain Athena yang misterius adalah Tritogeneia (juga Trito, Tritonis, Tritoneia, Tritogenes). Makna dari istilah ini tidak jelas. Nampaknya julukan itu bermakna "lahir dari Triton", dan menunjukkan bawah Triton, dewa laut, adalah orang tua Athena pada mitos yang sangat kuno. Kemungkinan lain yaitu karena Athena dilahirkan di dekat sungai Triton atau Tritonis Dalam Metamorphoses, Athena adakalanya disebut sebagai "Tritonia."

Athena Parthenos

Athena tidak pernah memiliki pasangan atau kekasih sehingga dijuluki sebagai Athena Parthenos ("Athena Perawan"). Kuilnya yang paling terkenal di Akropolis diberi nama Parthenon. Bukan hanya menunjukkan keperawanannya tetapi juga menunjukkan perannya sebagai penegak aturan kesopanan seksual dan misteri ritual. Orang-orang Athena memberikan dewi Athena kemurnian keperawanan seperti ini untuk menopang dasar perilaku perempuan dalam masyarakat patriarki.

Julukan lain

Selain yang telah disebutkan di atas, Athena memiliki beberapa julukan lain, di antaranya adalah Atritone (Άτρυτώνη, yang tak pernah lelah), Promakhos (Παρθένος, pemimpin pertempuran). Glaukopis (γλαυκώπις, bermata terang atau dengan mata bercahaya). Di Megara, Athena disembah dengan julukan Aithita. Di sebuah kuil di Frixa, Elis, yang dibangun oleh Klimenos, Athena dikenal sebagai Kidonia. Sealin itu, Athena juga disebut sebagai Ageleia dan Itonia.
Dalam perannya sebagai hakim pada pengadilan Orestes atas pembunuhan ibu Orestes, Klitemnestra, Athena mendapat julukan Athena Areia. Dia disebut sebaai Athena Ergane sebagai pelindung para perajin dan seniman. Dengan julukan Athena Polias ("pemilik kota"), Athena adalah pelindung tidak hanya kota Athena tetapi juga Argos, Sparta, Gortin, Lindos, dan Larisa. Sebagai penemu kereta perang, Athena mendapat gelar Athena Hippia (Athena kuda).
Setelah bangsa Athena berhasil menguasai pulau Aegina, dewi Athena sering disamakan dengan Afaea, dewa lokal di sana. Sejarawan Yunani, Plutarch (46 M–120 M), juga menyebutkan bahwa selama pembangunan kuil Parthenon, Athena disebut sebagai Athena Hygieia ("penyembuh").
Di Arkadia, dia terasimilasikan dengan dewi kuno Alea dan disembah sebagai sebagai Athena Alea.

Apollo (bahasa Yunani: Απόλλων, Apóllōn; atau Απελλων, Apellōn) adalah Dewa cahaya, musik, pemanah, pengobatan, Matahari, dan penyair dalam mitologi Yunani dan mitologi Romawi. Ia merupakan anak dari Zeus dan Leto dan saudara kembar Artemis. Orakelnya di Delphi sangat terkenal. Banyak orang dari seluruh Yunani yang mengunjungi orakelnya untuk mencari tahu mengenai masa depan mereka. Dalam mitologi Etruska, dia dikenal sebagai Apullu. Apollo disembah baik oleh orang Yunani kuno maupun oleh orang Romawi kuno.
Ia mempunyai busur yang terbuat dari emas. Pohon salam, burung gagak, dan hewan lumba-lumba dikeramatkan untuknya. Pengobatan dan penyembuhan dikaitkan padanya atau pada anaknya, Asklepios (dewa pengobatan), karena Apollo dipandang sebagai dewa yang membawa kesehatan, penyakit wabah. Sebagai dewa musik, Apollo adalah pemimpin para Muse (dewi musik dan nyanyian). Hermes menciptakan lira untuk Apollo dan alat musik tersebut menjadi atribut penting Apollo. Himne yang dinyanyikan untuk Apollo disebut paian. Pada masa Yunani kuno, terutama pada abad ketiga SM, dia dikaitkan dengan Helios (dewa Matahari) dan saudarinya, Artemis, dikaitkan dengan Selene (dewi bulan)

Julukan 

Apollo, seperti dewa-dewa Yunani lainnya, memiliki banyak julukan yang menggambarkan peran, tuags, dan aspek-aspeknya. Tetapi, meskipun Apollo mmeiliki banyak julukan Yunani, dia hanya memiliki sedikit julukan Romawi. Julukan Romawinya yang paling terkenal adalah Foebus ("yang bercahaya"), menggambarkan perannya sebagai dewa cahaya.
Sebagai dewa pengobatan, dia disebut Akesios, Iatros, dan Akestor bermakna "penyembuh". Sementara di Romawi dia dijuluki Apollo Medicus. Sebagai dewa Matahari, Apollo mendapat gelar Aiglites, dewa yang bercahaya. Apollo juga disebut sebagai Aleksikakos ("penahan kejahatan") dan Apotropaios ("dia yang mencegah kejahatan"), dan oleh orang Romawi disebut sebagai Averruncus ("pencegah kejahatan"). Sebagai dewa wabah dan penahan hama, Apollo dikenal dengan julukan Smintheus ("penangkap tikus") dan Parnopios ("belalang"). Bangsa Romawi juga memanggilnya Culicarius ("pengusir hama").
Sebagai dewa panahan, Apollo dikenal sebagai Afetoros ("dewa busur") dan Argurotoksos ("berpanah perak"). Orang Romawi menyebut Apollo sebagai Articenens ("membawa busur"). Sebagai pelindung jalan dan rumah, dia dijuluki Agieus.
Sebagai dewa kolonisasi, julukan Apollo adalah Arkhegetes ("pemimpin pendirian") dan Klarios ("pembagi lahan").
Apollo juga dikenal sebagai Delfinios ("orang Delfi"). Selain itu di Delfi dia juga disebut sebagai Pithios ("Orang Pithia"). Kinthios, julukannya yang lain, diambil dari tempat kelahirannya di Gunung Kinthos. Dia juga mendapat julukan Likios atau Likigines, bermakna "dari Likia", karena menurut beberapa pedapat, praktik pemujaannya berasal dari Likia.
Sebagai dewa ramalan, Apollo dijuluki Loksias ("samar") dan orang Romawi menyebutnya Coelispex ("dia yang melihat surga"). Apollo mendapat julukan Musagites sebagai dewa pemimpin para Muse, dan Nimfigites sebagai pemimpin pada nimfa.
Akisios adalah julukan Apollo di Elis, di sana dia mempunyai kuil di agora. Julukan ini memiliki makna seperti akestor dan aleksikakos, dan menunjukkan perannya sebagai "pengusir kejahatan".Akraifios atau Akraifiaios adalah julukannya di Akrifia, Boeotia. Pemujaan Apollo di sana menurut tradisi didirikan oleh putra Apollo sendiri, Akraifios. Sementara Aktiakos adalah julukannya di Aktium, salah satu tempat pemujaannya yang penting

Pasangan dan keturunan

Apollo mengejek Eros (Cupid). Menurut Apollo, Eros hanyalah seorang anak kecil yang bermain-main dengan senjata orang dewasa (panah). Eros membalas penghinaan Apollo dengan membuat Apollo jatuh cinta pada seorang nimfa bernama Dafne, anak dewa sungai Peneus. Tetapi Eros menjadikan Dafne tidak menyukai Apollo. Apollo pun terus berusaha mengejar Dafne, yang selalu berusaha menghindar. Dafne kemudian berdoa pada ayahnya untuk mengubahnya menjadi pohon salam dan ayahnya mengabulkan permintaannya. ketika tahu bahwa Dafne telah berubah menjadi pohon salam, Apollo menjadikan pohon itu keramat untuknya.
Apollo memiliki hubungan dengan seorang putri bernama Leukothea, anak Orkhamos dan saudari Klitia. Apollo mendatangi kamar Leukothea dengan menyamar sebagai ibunya. Klitia, yang cemburu pada saudarinya, memberitahu ibunya tentang hubungan itu. Orkhamos pun menghukum Leukothea dengan menguburnya hidup-hidup. Apollo, yang marah karena hubungannya hancur, akhirnya mengubah Klitia menjadi tanaman.
Marpessa dicintai oleh Idas dan Apollo. Zeus menyuruhnya memilih di antara mereka berdua. Marpessa akhirnya memilih Idas karena menurutnya Apollo, yang abadi, akan bosan dengannya ketika dia menjadi tua.
Kastalia adalah seorang nimfa yang dicintai oleh Apollo. Dia menolak Apollo dan menghindarinya dengan menyelam ke dalam mata air di Delphi, di dasar Gunung Parnassos, yang kemudian dinamai mata air Kastalia. Di kemudian hari, air dari mata air ini dianggap suci dan dan gunakan untuk membersihkan kuil-kuil di Delphi.
Dari Kirene, Apollo memiliki seorang putra bernama Aristaios, yang menjadi dewa ternak, buah, pertanian, dan lebah. Dia juga mengajari manusia menggunakan perangkap dalam perburuan, serta mengolah zaitun.
Dari Hekuba, Apollo memiliki putra bernama Troilus. Dia dibunuh oleh Akhilles. Apollo juga mencintai Kassandra, anak Hekuba dan Priam, dan saudari tiri Troilus. Apllo menjanjikan Kassandra kekuatan meramal jika mau disetubuhi oleh Apollo tetapi Kassandra menolak. Apollo marah dan memberinya kekuatan untuk melihat masa depan tetapi yang bisa Kassandra lihat hanyalah peristiwa mengerikan dan tak akan dipercaya orang lain.
Koronis, putri raja Flegias, memiliki hubungan cinta dengan Apollo sampai menjadi hamil dengan bayi bernama Asklepios. Tetapi Koronis berselingkuh dengan Iskhis. Seekor gagak memberitahu Apollo tentang perselingkuan itu tetapi Apollo tidak percaya dan mengubah semua gagak menjadi berwarna hitam atas kebohongan mereka. Ketika Apollo menyadari bahwa sang gagak berkata benar, dia menjadikan hewan tersebut suci. Apollo membunuh Koronis dan menyelamatkan bayinya. Sementara ayah Koronis yang marah karena anaknya mati kemudian membakar kuil Apollo di Delphi. Apollo membunuhnya akibat perbuatannya itu.

Afrodit (bahasa Yunani: Ἀφροδίτη) adalah dewi cinta, kecantikan, dan seksualitas dalam mitologi Yunani. Ada dua legenda berbeda mengenai kelahiran Afrodit. Versi pertama menyebutkan Afrodit adalah putri dari Zeus dan Dione, tapi legenda ini kurang populer. Versi kedua, yang didasarkan pada Theogonia karya Hesiodos, menyebutkan bahwa Afrodit dilahirkan dari alat kelamin Uranus yang dipotong oleh Titan Kronos dan dilemparkan ke laut. Alat kelamin itu ditutupi oleh buih laut dan dari buih-buih itulah Afrodit muncul.
Karena kecantikannya, para dewa takut bahwa Afrodit akan menimbulkan perpecahan di antara para dewa, karena itu Zeus menikahkan Afrodit dengan Hefaistos. Namun Afrodit memiliki banyak kekasih, baik dari kalangan dewa, misalnya Ares, maupun dari golongan manusia, misalnya Ankhises. Afrodit merupakan tokoh penting dalam legenda Eros dan Psikhe, dan juga menjadi ibu angkat sekaligus kekasih Adonis. Banyak manusia dan dewa minor yang disebut-sebut sebagai anak Afrodit. Salah satu putra Afrodit yang terkenal adalah Eros (Cupid), dewa asmara.
Afrodit juga dikneal sebagai Kithireia (Wanita dari Kythira) dan Kipris (Wanita dari Siprus) karena kedua tempat tersebut dianggap sebagai tempat kelahiran Afrodit. Tanaman myrtle, burung dara, burung gereja, kuda dan angsa dikeramatkan untuknya.
Dalam mitologi Romawi, dia dikenal sebagai Venus. Orang Yunani juga mengidentikkan dewi Mesir kuno, Hathor, dengan Afrodit. Secara historis, pemujaannya di Yunani berasal dari, atau dipengaruhi oleh, pemujaan dewi Astarte di Punisia.
Afrodit memiliki banyak nama lokal lainnya, seperti misalnya Akidalia, Kythereia dan Kerigo, yang digunakan di daerah tertentu di Yunani. Tiap-tiap nama memiliki sedikit perbedaan dalam hal kultusnya namun secara keseluruhan orang Yunani mengenali kesamaan mereka sebagai satu Afrodit. Para filsuf Attika pada abad keempat SM memisahkan dewi Afrodit menjadi dua, yaitu Afrodit surgawi (Afrodit urania) dengan prinsip-prinsip transender dan Adoridt umum yang dikenal oleh orang-orang (Afrodit Pandemos).

Eros dan Psikhe 

Psikhe adalah perempuan yang sangat cantik bahkan menyaingi kecantikan dewi Afrodit. Afrodit yang tidak rela kecantikannya tersaingi kemudian menyuruh anaknya, Eros, untuk membuat Psikhe jatuh cinta pada lelaki yang jelek. Ketika Eros hendak menembak Psikhe dengan panahnya, Eros secara tidak sengaja menggores panah tersebut ke badannya sendiri sehingga Eros menjadi jatuh cinta pada Psikhe.
Afrodit tidak menyetujui hubungan mereka dan memberi beberapa tantangan pada Psikhe. Ketika menjalankan salah satu perintah Afrodit tersebut Psikhe terkena kutukan. Eros kemudian mennyelamatkan Psikhe dan mendatangi Zeus. Zeus mengabulkan permintaan Eros dan menyatakan bahwa mereka boleh hidup bersama. Pada akhirna, Afrodit juga menyetujui hubungan mereka, bahkan Afrodit ikut menari pada pernikahan Eros dan Piskhe.

Lain-lain

Hippolitos tidak mau menyembah Afrodit dan lebih memilih untuk menyembah Artemis. Akibatnya Afrdit membuat ibu tirinya, Faedra jatuh cinta padanya. Hippolitos menolak cinta Faedra sampai akhirnya Faedra bunuh diri dengan meninggalkan catatan bahwa dia diperkosa oleh Hippolitos. Theseus, suami Faedra dan ayah Hippolitis, membaca catatan itu dan marah besar pada anaknya. Theseus lalu mengutuk Hippolitos sampai akhirnya Hippolitos mati. Setelah Hippolitos mati, Artemis muncul dan memberitahu hal yang sebenarnya pada Theseus. Artemis lalu membalaskan kematian Hippolitos dengan membunuh Adonis, kekasih Afrodit.
Glaukos dari Korintus membuat Afrodit marah. Afrodit menghukumnya dengan membuat kudanya mengamuk di acara pemakaman raja Pelias sehingga akhirnya Glaukos dibunuh
Dalam suatu versi mengenai Medusa, Afrodit iri pada kecantikan Medusa dan saudara-saudaranya sehingga dia mengutuk mereka menjadi monster.


Hera (bahasa Yunani: Ἥρα atau Ἥρη) adalah dewi pernikahan adalah dalam mitologi Yunani. Hera merupakan kakak perempuan sekaligus istri Zeus. Hera adalah anak dari Kronos dan Rea dan merupakan salah satu dari 12 Dewa Olimpus. Dalam mitologi Romawi, Hera dihubungkan dengan Juno. Sapi dan merak adalah hewan yang dikeramatkan untuknya. Ia digambarkan sebagai dewi yang penuh keagungan dan penuh hikmat. Hera sering ditahtakan dan dimahkotai dengan polos (mahkota berbentuk lingkaran yang hanya dikenakan oleh beberapa dewi besar).
Hera dikenal atas sifatnya yang pencemburu dan pendendam, terutama pada selingkuhan dan anak-anak Zeus. Hera juga pernah murka pada Pelias karena melakukan pembunuhan di kuil Hera, dan pada Paris yang tidak memilih Hera sebagai dewi tercantik melainkan memilih Afrodit sebagai yang tercantik.

Julukan

Berikut ini adalah beberapa julukan dan gelar Hera:
  • Αἰγοφάγος (Aigophágos) 'Pemakan kambing' (di antara orang Lakadaimos)
  • Ἀκραῖα (Akráia) 'Yang berderajat tinggi'
  • Ἀργεία (Argéia) 'Dari Argos'
  • Βασίλεια (Basíleia) 'Ratu'
  • Βουναία (Bounáia) 'Dari gundukan tanah' (di Korintus)
  • Βοῶπις (Boṓpis) 'Bermata sapi' atau 'Berwajah sapi'
  • Λευκώλενος (Leukṓlenos) 'Berlengan putih'
  • Παῖς (Pais) 'Anak' (sebagai dewi perawan)
  • Παρθένος (Parthénos) 'perawan'
  • Τελεία (Teléia) (sebagai dewi pernikahan)
  • Χήρη (Chḗrē) 'Janda'

Anak-anak Hera

Keturunan Hera dengan Zeus antara lain, Ares (dewa perang), Hebe (dewi masa muda), Eris (dewi perselisihan), dan Eileithiia (dewi kelahiran). Karena Hera iri dengan Zeus yang melahirkan Athena sendirian, maka Hera juga melahirkan Hefaistos tanpa suami. Sementara versi lain mengatakan bahwa Hefaistos adalah anak dari Hera dan Zeus, dan karena Hera dan Zeus merasa jijik dengan Hefaistos yang buruk rupa, maka ia dibuang dari gunung Olimpus.
Hefaistos kemudian merencanakan balas dendam pada Hera dengan membuat sebuah singgasana, ketika Hera duduk di singgasana tersebut Hera langsung terjebak dan tidak bisa melepaskan diri. Para dewa yang lain memohon pada Hefaistos untuk kembali ke Olimpus namun Hefaistos menolak. Dionisos berhasil membuat Hefaistos mabuk dan membawanya ke Olimpus dengan bagal. Hefaistos akhirnya melepaskan Hera setelah dinikahkan dengan Afrodit.

Zeus (Yunani: Ζεύς) atau Dias (Δίας) adalah raja para dewa dalam mitologi Yunani. Dalam Theogonia karya Hesiodos, Zeus disebut sebagai "Ayah para Dewa dan manusia". Zeus tinggal di Gunung Olimpus. Zeus adalah dewa langit dan petir. Simbolnya adalah petir, elang, banteng, dan pohon ek. Zeus sering digambarkan oleh seniman Yunani dalam posisi berdiri dengan tangan memegang petir atau duduk di tahtanya. Zeus juga dikenal di Romawi Kuno dan India kuno. Dalam bahasa Latin disebut Iopiter sedangkan dalam bahasa Sanskerta disebut Dyaus-pita.
Zeus adalah anak dari Kronos dan Rea, dan merupakan yang termuda di antara saudara-saudaranya. Zeus menikah dengan adik perempuannya, Hera yang menjadi dewi penikahan. Zeus terkenal karena hubungannya dengan banyak wanita dan memiliki banyak anak. Anak-anaknya antara lain Athena, Apollo dan Artemis, Hermes, Ares, Hebe, Hefaistos, Persefon, Dionisos, Perseus, Herakles, Helene, Minos, dan Mousai.
Zeus membagi dunia menjadi tiga dan membagi dunia-dunia tersebut dengan kedua saudaranya, Poseidon yang menjadi dewa penguasa lautan, dan Hades yang menjadi dewa penguasa dunia bawah (alam kematian). Pendapat lain mengatakan bahwa pembagian tersebut dilakukan berdasarkan undian yang dilakukan tiga dewa tersebut.
Zeus dikaitkan dengan dewa Jupiter dari mitologi Romawi, dewa Amun dari mitologi Mesir, dewa Tinia dari mitologi Etruska, dan dewa Indra dari mitologi Hindu. Zeus, bersama Dionisos, dihubungkan dengan dewa Sabazios dari Frigia, yang dikenal sebagai Sabazius di Romawi.

Menjadi Raja Para Dewa

Setelah dewasa, Zeus berhasil membuat Kronos memuntahkan saudara-saudaranya. Zeus lalu membebaskan para Gigant, Hekatonkhire dan Kiklops dari Tartaros setelah membunuh Kampe, penjaga Tartaros. Para Kiklops pun membuatkan petir untuk Zeus. Bersama saudara dan sekutunya, Zeus memerangi para Titan dalam Titanomakhia. Para Titan yang kalah lalu dikurung di Tartaros sementara Atlas diharuskan memikul langit di pundaknya.
Setelah mengalahkan para Titan, Zeus melakukan undian dengan Poseidon dan Hades. Zeus memperoleh langit, Poseidon lautan, dan Hades dunia bawah, sedangkan bumi diatur oleh semua dewa.
Gaia marah karena Zeus mengurung para Titan. Gaia pun mengirim anak-anaknya yang lain untuk melawan para dewa Olimpus. Para dewa Olimmpus harus menghadapi monster Tifon dan Ekhidna. Zeus berhasil mengurung Tifon di bawah sebuah gunung dan membiarkan Ekhidna serta anak-anaknya hidup sebagai ujian bagi para pahlawan.

Zeus dan Hera 

Zeus adalah saudara sekaligus suami Hera. Zeus menyukai Hera tetapi Hera selalu menolaknya, karena itu Zeus menggunakan tipu muslihat untuk mendapatkan Hera. Zeus mengubah dirinya menjadi burung tekukur. Ketika Hera melihat burung tersebut, dia mendekatkan burung tersebut ke dadanya, saat itulah Zeus berubah kembali dan memperkosa Hera. Untuk menutupi rasa malunya, Hera pun menikahi Zeus. Dari Hera, Zeus menjadi ayah dari Ares, Hebe, Hefaistos, Eileithiia dan Eris. Hera sangat marah terhadap perempuan yang menjadi wanita selingkuhan Zeus dan dia memusuhi wanita-wanita tersebut termasuk juga anak-anak mereka.

Minotaur adalah monster berbentuk manusia dengan berkepala banteng. Wujudnya ini adalah akibat dari kutukan atas Minos, Raja Kreta, karena banteng yang harus dia berikan kepada dewa Poseidon disembunyikannya, sehingga Poseidon menjatuhkan sebuah kutukan kepada istri Minos.
Istri Minos, Pasifae, dibuat jatuh cinta kepada banteng tersebut. Dengan meminta bantuan dari Daidalos, Pasifae meminta dibuatkan tiruan banteng betina. Dia kemudian masuk ke dalam banteng tiruan, untuk berhubungan seksual dengan banteng tersebut. Akibat dari hubungan itu, Pasifae melahirkan Minotaur, makhluk bertubuh manusia dan berkepala banteng. Minotaur adalah makhluk yang mengerikan dan senang memakan manusia. Untuk mengamankannya, Minos mengurungnya dalam labirin buatan seorang arsitek bernama Daidalos.
Suatu ketika, Minos memimpin Kreta mengalahkan kota Athena sehingga Athena setiap tahun harus mengirim tujuh pemuda dan tujuh perawan untuk dijadikan sebagai makanan Minotaur, supaya tidak diserang oleh Kreta.
Setelah kebiasaan itu berlangsung beberapa lama, monster ini pun akhirnya dibunuh oleh Theseus, seorang pahlawan Yunani yang menyamar menjadi salah satu korban. Sebelum kejadian itu, Theseus bertemu dengan Ariadne, yang tak lain merupakan putri Raja Kreta yang jatuh cinta padanya. Theseus dibantu oleh Ariadne dengan memberinya sebuah pedang dan segulung benang.
Theseus memasuki labirin dan mengulur gulungan benangnya. Theseus menjelajahi labirin dan akhirnya bertemu dengan Minotaur. Mereka kemudian berkelahi. Minotaur, yang ternyata sangat kuat, sempat menyulitkan Theseus namun dengan pedangnya, Theseus akhirnya berhasil membunuh Minotaur. Theseus lalu menggunakan benangnya untuk menelusuri kembali jejaknya supaya bisa keluar dari dalam labirin yang rumit.


Kerberos adalah anjing peliharaan Hades. Hewan ini adalah keturunan Ekhidna, seorang wanita hibrida dan setengah-dewi setengah-ular, dan Tifon, raksasa bernapas api yang bahkan ditakuti oleh para dewa Olimpus. Dalam beberapa karya, tiga dari masing-masing kepala Kerberos melihat dan mewakili masa lalu, sekarang, dan masa depan. Sedangkan menurut karya lainnya mengatakan kepala-kepala itu merupakan kelahiran, pemuda, dan usia tua. Masing-masing dari kepala Kerberos dikatakan memiliki nafsu makan daging hanya untuk hidup, dengan demikian memungkinkan roh-roh orang mati untuk bebas masuk neraka, tetapi tidak memungkinkan untuk pergi. Kerberos dikatakan saudara kandung dari Hidra, Singa Nemea, Sphinx, Ladon, dan Khimaira.
Dalam kisah Herakles, Kerberos merupakan tantangan terakhir dari Hera dalam dua belas yang harus dilaksananakan oleh Herakles. Herakles mendatangi Hades dan meminta izin menangkap Kerberos. Hades mengizinkan asalkan Herakles tidak menggunakan senjata. Pada akhirnya Herakles berhasil membawa Kerberos pada Euristheus, yang ketakutan dan menyuruh Herakles membawa pergi Kerberos. Herakles lalu mengembalikan Kerberos ke Dunia Bawah.
Kerberos berjaga di gerbang dunia bawah. Tujuanya untuk menjaga agar tidak ada arwah yang melarikan diri dari dunia arwah. Kerberos juga mempunyai kemampuan melacak dan menemukan arwah-arwah yang melarikan diri. Selain itu Kerberos juga bertugas menjaga orang hidup supaya tidak memasuki dunia bawah, walaupun ada beberapa pengecualian.
Dalam kisah kisah Orfeus yang mencoba menghidupkan kembali istrinya, Kerberos merupakan penjaga pintu dunia bawah yang menghalangi sang pujangga untuk masuk. Orfeus pun melantunkan nyanyian sambil memainkan liranya, sehingga Kerberos tertidur dan ia pun bisa masuk. Namun, usahanya untuk menghidupkan Euridike istrinya mengalami jalan buntu, dan sang pujangga kembali ke dunia nyata dengan tangan kosong. Sejak saat itu, Orfeus menjadi terkenal sebagai sosok pria yang sedang memainkan lira (kecapi kecil).
Selain Orfeus, Kerberos juga pernah membiarkan beberapa orang hidup lainnya memasuki dunia bawah, di antaranya adalah Theseus dan Pirithos. Ada pula Psikhe, yang dapat lewat setelah memberi kue manis pada Kerberos.
Di dalam beberapa buku atau pun novel, Kerberos hadir sebagai sosok anjing berkepala tiga yang mengerikan. Bahkan di salah satu film Harry Potter yang berjudul Harry Potter and the Sorcerer's Stone. Cerberus di film ini bernama Fluffy, dimana sosok mengerikan ini adalah peliharaan Hagrid yang berbadan besar dan menakutkan. Diceritakan bahwa Fluffy ditugaskan untuk menjaga pintu jebakan yang berada di lantai tempat disembunyikannya Batu Bertuah. Dan Harry Potter bersama teman-temannya berhasil menidurkan Fluffy dengan meniupkan seruling, dan mengambil Batu Bertuah tersebut.


Orthus adalah anjing berkepala dua yang merupakan saudara Kerberos. Orthos dipelihara oleh raksasa berbadan tiga, Gerion. Ketika Herakles datang ke tempat Gerion untuk mengambil ternaknya, Herakles terlebih dulu membunuh Orthos dengan panah sebelum akhirnya membunuh Gerion.


Gerion adalah raksasa yang tinggal di pulau Erithia. Tubuh Gerion merupakan gabungan dari tiga tubuh, jadi Gerion memiliki tiga kepala serta tiga pasang tangan dan tiga pasang kaki. Gerion memiliki segerombolan ternak serta anjing berkepala dua, Orthos.
Herakles diharuskan untuk mengambil ternak Gerion sebagai salah satu tugasnya. Herakles pun mendatangi tempat Gerion. Sebelum membunuh Gerion, Herakles terlebih dahulu membunuh anjingnya, Orthos, dengan satu pukulan. Gerion lalu melawan Herakles dengan mengenakan tiga tombak, tiga perisai, dan tiga helm. Gerion mengejar Herakles sampai ke Sungai Anthemus sebelum akhirnya Herakles berhasil membunuh Gerion dengan menggunakan panah yang telah diolesi darah beracun Hidra. Setelah membunuh Gerion. Herakles membawa ternak Gerion pada Euristheus.

Sfinks adalah makhluk dengan kepala perempuan, badan singa, sayap elang, dan ekor ular. Sfinks dikirim oleh para dewa untuk meneror kota Thebes akibat melakukan beberapa kejahatan.
Di jalan menuju Thebes, Sfinks mengajukan pertanyaan pada orang yang lewat. Jika jawabannya salah maka Sfinks akan memakan orang itu. Suatu hari Oidipus pergi ke Thebes dan bertemu dengan Sfinks. Oidipus berhasil menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Sfinks. Akhirnya Sfinks menjatuhkan diri dari tebing dan mati.

Gorgon adalah tiga makhluk perempuan yang berambut ular dan bersayap. Pandangan mata mereka mampu mengubah makhluk apapun menjadi batu. ketiga Gorgon itu adalah Stheno, Euriale, dan Medusa. Stheno dan Euriale abadi sedangkan Medusa tidak. Para Gorgon tinggal di Sarpedon, sebuah pulau berbatu. Stheno adalah Gorgon yang paling buas dan ganas sementara Euriale memiliki tangisan yang menakutkan.
Medusa sendiri pada awalnya adalah seorang perawan cantik dan merupakan pendeta wanita di kuil milik Athena. Namun suatu ketika ia diperkosa oleh Poseidon di dalam kuil Athena. Hal ini membuat Athena marah, maka sang dewi pun mengubah rambut Medusa menjadi ular dan mengutuk Medusa sehingga siapapun yang melihat matanya, akan menjadi batu.
Medusa dibunuh oleh Perseus atas perintah Raja Polidektes dari Serifos yang meminta kepala Medusa sebagai hadiah. Dengan bantuan dari Athena dan Hermes, yang memberinya sandal bersayap, Helm gaib, pedang, dan perisai cermin, Perseus berhasil melaksanakan tugasnya. Perseus membunuh Medusa dengan cara melihat bayangan Medusa di cermin agar Medusa tidak mengubahnya jadi batu lalu Perseus memenggal kepala Medusa. Kemudian dua makhluk keluar dari tubuh Medusa: Pegasus dan Khrisaor. Ketika Perseus terbang di atas Libya, sebagian darah Medusa menetes di gurun dan berubah menjadi ular berbisa.
Setelah Perseus menyelesaikan tugasnya dan membalas perbuatan Polidektes dengan mengubahnya menjadi batu, sang pahlawan menyerahkan kepala Medusa kepada Athena untuk kemudian dipasang pada Aigis.

Harpi adalah makhluk yang berwujud setengah wanita dan setengah burung. Harpi adalah anak dari Thaumas dan Okeanid Elektra dan merupakan saudari dewi iris.
Harpi adalah makhluk yang jahat dan kejam. Harpi menculik orang-orang dan mengambil benda-benda. Para Harpi tinggal di Strofades.
Sepasang Harpi ditugaskan oleh Zeus untuk terus mengambil makanan dari jangkauan Fineas sehingga Fineas tak tak pernah mampu menuntaskan rasa laparnya. Suatu hari para Argonaut tiba di tempat Fineas. Dua orang Argonaut (Zetes dan Kalais), yang juga bisa terbang, berusaha mengejar para Harpi itu. Usaha mereka dihentikan oleh Iris yang berjanji bahwa para Harpi tak akan lagi mengganggu Fineas.

Hidra atau Hidra Lerna merupakan monster berbentuk ular atau naga, yang memiliki sembilan buah kepala. Jika salah satu kepalanya dipotong, maka kepala tersebut akan tumbuh/membentuk lagi dua buah kepala yang baru. Dia mengeluarkan racun yang mematikan dari nafasnya pada setiap kali melangkah.
Hidra dari Lerna dibunuh oleh Herakles sebagai tugas yang kedua dalam salah satu dari "Dua Belas Tugas" yang harus dijalaninya demi sebuah penebusan dosa.
Sarang Hidra adalah di rawa-rawa di danau Lerna, di Argolid, dan dia bertugas sebagai penjaga pintu masuk ke Dunia Bawah. Hidra ialah keturunan dari Tifon dan Ekhidna, dan keduanya merupakan keturunan yang mengerikan dari dewi bumi, Gaia.
Dikisahkan, setelah mencapai rawa dekat danau Lerna, tempat tinggal Hidra, Herakles menutupi mulut dan hidungnya dengan kain untuk melindungi dirinya dari asap beracun yang keluar dari nafas Hidra. Kemudian, dia menembakkan panah berapi ke sarangnya, mata air Amymone. Hidra sendiri hanya keluar dari guanya yang sangat dalam untuk meneror desa-desa di sekitarnya. Lalu Herakles pun berhadapan dengan Hidra, dengan menghunus sebuah pedang, dia menebas kepala-kepalanya.
Setiap kepala Hidra yang dipotongnya, tumbuh kembali menjadi dua. Keputusasaan merasuki perjuangan yang dilakukannya. Kelemahan dari Hidra, adalah bahwa hanya satu dari kepalanya yang abadi. Menyadari hal tersebut, Herakles meminta bantuan kepada keponakannya Iolaos. Keponakannya itu datang memberi gagasan (mungkin diilhami oleh dewi Athena). Iolaos lalu menggunakan batu api untuk membakar tunggul-tunggul leher Hydra pada setiap kali kepalanya dipenggal.
Setelah itu, satu kepala Hidra yang abadi ditempatkan di bawah batu besar pada tempat ritual suci antara Lerna dan Elaius, dan mencelupkan anak panahnya di darah beracun Hidra, dan tugas kedua Herakles pun selesai.
Pada kisah yang lain dikatakan, bahwa setelah memotong satu kepala abadi Hidra, Herakles mencelupkan pedangnya di dalam darah Hidra dan menggunakan racunnya untuk membakar setiap kepala, sehingga kepala-kepala tersebut tidak bisa tumbuh kembali. Mengetahui Herakles dibantu oleh keponakannya, Iolaos, di dalam melaksanakan tugas kedua, Euristheus menyatakan bahwa tugas Herakles belum selesai karena dia tidak sendirian, dan Herakles harus menjalankan tugas tambahan.
Di dalam budaya populer, Hidra pun sering menjadi antagonis dalam permainan videro, diantaranya dalam God of War, Age of Mythology, Magic Carpet 2, dan lain-lain. Dia menjadi sosok monster yang mengerikan dengan sembilan kepalanya. Di dalam film-film yang menceritakan Herakles pun, Hidra sering tampil pada salah satu bagian cerita di dalamnya.

- Copyright © 2013 Surya Log - Devil Survivor 2 - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -

About Me

Foto saya
KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR, Indonesia