Popular Post

Posted by : Surya Fahik Sabtu, 23 Juni 2012



Kemenangan Chelsea atas Bayern Muenchen pada pertandingan final Liga Champions di Allianz Arena, Minggu, tanggal 20 Mei 2012 dini hari WIB, rupanya menambah daftar drama dalam dunia sepak bola. Dalam pertandingan Chelsea vs Bayern Muenchen, beberapa menit ketika Bayern Muenchen siap-siap merayakan kemenangannya, ketika itu pula Chelsea mendapatkan satu-satunya kesempatan tendangan sudut di menit ke-89. Ketika itu, skor sementara 1-0 untuk Bayern berkat gol dari Thomas Mueller.
Tendangan pojok itu dimanfaatkan dengan baik oleh kepala Didier Drogba dan menghasilkan gol!. Neuer tidak berdaya menghalau bola. Seisi stadion, yang dipenuhi pendukung tuan rumah, terdiam, sementara pendukung Chelsea bersorak kegirangan.
Perpanjangan waktu tidak bisa dihindari. Bayern Muenchen, yang sebelumnya sudah diunggulkan bakal merebut gelar Juara Liga Champions musim 2011-2012 ini, mendapatkan hadiah tendangan penalti setelah Drogba menendang kaki Ribery yang sedang menggiring bola.
Arjen Roben, pemain berpengalaman, mengambil tendangan penalti. Penonton siap-siap bersorak tapi apa yang terjadi: Kiper Chelsea ternyata mampu menangkap bola. Di babak adu penalti, Neuer yang menggagalkan tendangan penalti Cristiano Ronaldo dan Kaka untuk menghancurkan Real Madrid di babak semifinal, begitu percaya diri setelah mampu menghalau tendangan penalti Juan Mata.
Dan, malapetaka itu pun datang. Schweinsteiger gagal mengeksekusi penalti terakhir, sementara Drogba dengan tenang mampu menyelesaikan tugasnya. Chelsea untuk pertama kalinya sepanjang sejarah klub London itu mampu merebut trofi Liga Champions dan menjadi juara musim ini. Bahkan gelar Juara itu justru diraih saat Chelsea berada di bawah asuhan Roberto Di Matteo, yang berstatus sebagai pelatih sementara.
Seperti dilansir dari Kompas dan Tribunnews, berikut ini adalah beberapa kisah dramatis dalam pertandingan sepak bola dunia yang mengharukan sekaligus menegangkan :
 
1. Semifinal 1960 (Perancis): Perancis 4-5 Yugoslavia
Ketika itu Perancis diunggulkan karena bertindak sebagai tuan rumah. Apalagi ketika itu "Les Bleus" dipimpin oleh bomber maut Just Fontaine (akhirnya menjadi top scorer dengan 5 gol). Namun, hal itu tidak membuat nyali pemain Yugoslavia menciut. Dalam partai itu, sembilan gol tercipta. Meski sempat unggul 2-1 di paruh pertama, Yugoslavia memberikan perlawanan di babak kedua.
Perancis gantian unggul 4-2 setelah Heutte menceploskan gol pada menit ke-63. Namun, petaka datang pada 15 menit terakhir. Gol yang dicetak Knez dan Jerkovic (2 gol) membuyarkan Perancis menjadi juara di tanahnya sendiri.

2. Semifinal 1976 (Yugoslavia): Yugoslavia 2-4 Jerman Barat
Ketika itu pendukung tuan rumah di Crvena Zvezda Stadium, Belgrade, sepertinya sudah yakin negaranya mampu mencapai partai puncak. Bagaimana tidak, hingga dua menit terakhir, Yugoslavia masih unggul 2-1. Namun, petaka datang ketika Dieter Müller yang baru masuk di babak kedua menyamakan kedudukan pada menit ke-88.
Laga kemudian harus dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu. Lagi-lagi, sukacita penonton berubah menjadi duka. Muller menjadi pahlawan ketika dua golnya pada menit ke-115 dan 119 mampu meloloskan Jerman ke partai puncak.

3. Semifinal 1984 (Perancis) : Perancis 3-2 Portugal
Unggul semenjak menit ke-24 berkat gol Jean-Francois Domergue, Perancis harus rela diimbangi pada menit ke-75. Skor itu pun bertahan hingga 90 menit berakhir. Di babak tambahan, pendukung Portugal bersorak setelah Jordao membuat gol keduanya sekaligus membawa "A Seleccao" unggul 2-1.
Namun, kesenangan itu tidak berlangsung lama. Pada menit ke-114, Domergue kembali mencetak golnya untuk mengubah angka di papan skor menjadi 2-2. Ketika sepertinya laga akan dilanjutkan ke adu penalti, Michel Platini menjadi pahlawan Perancis karena mencetak gol satu menit menjelang akhir babak tambahan pada menit ke-119.

4. Penyisihan Grup 2000 (Belanda-Belgia): Yugoslavia 3-3 Slovenia
Bermain di partai pertama grup C, Yugoslavia akan melawan Slovenia. Beberepa orang memprediksi Yugoslavia akan mampu menang mudah dalam pertandingan ini. Akan tetapi, Slovenia tampil mengejutkan karena mampu unggul 3-0 lebih dulu. Untung saja, Milosevic dan kawan-kawan tampil sigap. Tiga gol yang dicetak Milosevic (menit ke-67, 73) dan Ljubinko Drulovi (70) akhirnya menyelamatkan muka Yugoslavia dari kekalahan.

5. Penyisihan Grup 2000 (Belanda-Belgia): Portugal 3-2 Inggris
Pendukung Inggris sepertinya sudah yakin lolos ke putaran final setelah Paul Scholes dan Steve McManaman mampu membuat negaranya unggul 2-0 hanya pada kurun waktu 18 menit. Namun, Portugal mampu bangkit ketika Luis Figo mencetak gol pada menit ke-22, disusul gol Juan Pinto (37) dan Nuno Gomez (59). Tiga gol itu memupuskan harapan Inggris karena berada di posisi tiga klasemen akhir Grup A.

6. Penyisihan Grup 2000 (Belanda-Belgia): Yugoslavia 3-4 Spanyol
Pertandingan terakhir Grup C. Spanyol wajib menang atas Yugolavia jika tidak ingin tersingkir dengan cepat dari putaran final. Yugoslavia unggul lebih dulu berkat gol Milosevic pada menit ke-30. Tak berselang lama, Alfonso menyamakan kedudukan pada delapan menit kemudian.
Namun, Govedarica kembali membuat Yugoslavia unggul 2-1. Setelah itu, giliran Munitis yang menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Suasana semakin tegang setelah Komljenovic kembali membuat pendukung Yugoslavia bergembira setelah mencetak gol pada menit ke-75. Yugoslavia lolos? Tidak. Gol dari Alfonso (menit ke-94/penalti) dan Mendieta (96) di masa injury time akhirnya membawa Spanyol menang 4-3 dan lolos ke babak selanjutnya.

7. Penyisihan Grup 2004 (Portugal): Belanda 2-3 Republik Ceko
Belanda yang menjadi unggulan juara dalam turnamen kali ini sempat unggul 2-0 lebih dulu berkat gol Bouma (menit ke-4) dan Ruud van Nistelrooy (19). Namun, gol Jan Koller di pertengahan babak pertama menjadi mimpi buruk Belanda. Kartu merah John Heitinga di babak kedua membuat semangat Ceko melecut. Walhasil, sudah bisa ditebak, Ceko mampu membalikkan keadaan menjadi 3-2 setelah Milan Baros dan Vladimír Smicer dua kali membobol gawang Edwin Van Der Sar.

8. Penyisihan Grup 2008 (Austria-Swiss): Turki 3-2 Ceko Republik
Kedua tim membutuhkan kemenangan agar dapat lolos ke babak 16 besar. Hingga menit ke-74, Ceko unggul 2-0 berkat gol Jan Koller dan Jaroslav Plasil. Suasana tegang pun menghampiri ribuan pendukung Turki di stadion Stade de Genève. Secercah harapan muncul setelah Arda Turan memperkecil kedudukan menjadi 1-2 pada menit ke-75. Setelah itu, apa yang terjadi? Turki hanya butuh waktu dua menit di akhir pertandingan untuk membalikkan keadaan menjadi menang 3-2 berkat dua gol Nihat Kahveci (menit ke-88, 89).

- Copyright © 2013 Surya Log - Devil Survivor 2 - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -

About Me

Foto saya
KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR, Indonesia

Arsip Blog