Posted by : Surya Fahik
Minggu, 26 Agustus 2012
Mungkin terlalu berlebihan bila tempat ini disebut “pintu neraka”,
karena sesungguhnya goa Cavern of Death adalah kuil bawah tanah. Memang,
cara masuknya harus melewati pintu goa dan terowongan yang dalam.
Namun, demikianlah masyarakat di desa Liyobaa, provinsi Zapoteca
menyebutnya. Cavern of Death ini milik suku indian yang dipaksa untuk
‘dibuka’ oleh para penakluk dari Spanyol.
Di dalam kuil bawah tanah ini terdapat empat ruang utama, yakni:
Ruang bawah tanah pertama merupakan salah satu ruangan yang diperuntukkan untuk pengorbanan manusia. Dindingnya sejajar dengan berbagai gambar dari representasi yang mereka sebut sebagai Dewa. Sebuah batu yang berlumuran darah berada di tengah ruangan digunakan sebagai altar untuk penyembelihan korban manusia yang masih hidup.
Lalu ada pintu dalam ruang pertama tadi yang menghubungkan ke tempat mayat-mayat diawetkan. Berikutnya, pintu ketiga yang menyambung pada kubah bawah tanah ketiga, tempat tubuh-tubuh yang diawetkan dari semua raja-raja Theozapotlan.
?
Ruang bawah tanah pertama merupakan salah satu ruangan yang diperuntukkan untuk pengorbanan manusia. Dindingnya sejajar dengan berbagai gambar dari representasi yang mereka sebut sebagai Dewa. Sebuah batu yang berlumuran darah berada di tengah ruangan digunakan sebagai altar untuk penyembelihan korban manusia yang masih hidup.
Lalu ada pintu dalam ruang pertama tadi yang menghubungkan ke tempat mayat-mayat diawetkan. Berikutnya, pintu ketiga yang menyambung pada kubah bawah tanah ketiga, tempat tubuh-tubuh yang diawetkan dari semua raja-raja Theozapotlan.
?
Karena itulah yang menjadi alasan tempat ini disebut “Pintu Neraka”.
Posting Komentar