Posted by : Surya Fahik
Jumat, 17 Mei 2019
Danau Kelimutu sangat dikenal dengan danau tiga warna, merah, biru
dan putih, yang bisa berubah-ubah warnanya tergantung gas, suhu dan
mikroba yang ada di dalam danau.
Banyak mitos yang dikaitkan dengan warna Danau Kelimutu.
Salah satunya jika warna danau berubah menjadi berwarna merah artinya
akan terjadi sebuah musibah berupa cuaca ekstrem, hingga wabah penyakit
sampai dengan kelaparan.
Danau
Kelimutu merupakan salah satu destinasi wisata favorit di kasawan Ende,
Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Danau Kelimutu berada di ketinggian
1.639 mdpl. Berikut 7 Fakta tentang Danau Kelimutu yang harus kamu
ketahui.
1. Nama 3 Danau Kelimutu
Tiga Danau Kelimutu
memiliki nama yang berbeda beda disesuaikan dengan warnanya. Tiga danau
tersebut bernama Tiwi Ata Mbupu, Tiwu Nuwa Muri Koo Fai dan Tiwu Ata
Polo.
Danau Tiwu Nuwa Muri Koo Fai (Danau Pemuda dan Gadis)
memiliki kedalaman hingga 127 meter, paling dalam dibandingkan dengan
dua danau lainnya. Sementara Tiwu Ata Polo memiliki kedalaman hingga 64
meter dan Tiwu Ata Mbupu (Danau orang tua) memiliki kedalaman hingga 67
meter.
2. Luas 3 Danau Kelimutu
Danau yang paling luas,
Tiwu Nuwa Muri Koo Fai memiliki luas sekitar 5,5 hektar dengan warna
khas hijau lumut. Danau Tiwu Ata Mbupu memiliki luas 4,5 hektar dengan
warna hijau. Sedangkan danau Tiwu Ata Polo hanya seluas 4 hektar paling
kecil diantara dua lainnya.
3. Danau Paling Sering Berubah Warna
Danau
yang paling sering menampakkan warna yang berbeda hingga 44 kali dari
tahun 1915-2011 adalah danau Tiwu Ata Polo yang juga merupakan salah
satu sumber air Sungai Ria Mbuli yang mengalir di sekitar Gunung
Kelimutu.
4. Terakhir Meletus
Gunung
Kelimutu tercatat meletus terakhir kalinya pada tahun 1968. Sedangkan
perubahan warna pertama kalinya terjadi sejak setelah letusan pada tahun
1886.
5. Penyebab Perubahan Warna Danau Kelimutu
Perubahan
warna ketiga danau di Gunung Kelimutu menurut para ilmuwan disebabkan
karena terjadinya perubahan gas gunung api. Perubahan tersebut juga bisa
disebabkan karena zat besi dalam fluida yang menghasilkan warna merah
dan cokelat tua.
Sedangkan warna hijau disebabkan biota alam
seperti lumut-lumut yang berada di dalam danau. Erosi dinding danau juga
bisa menyebabkan perubahan Danau Kelimutu.
6. Ancaman Terbesar Danau Kelimutu
Danau
Kelimutu merupakan kawasan gunung api yang rawan sekali gempa bumi.
Bahkan dinding-dinding pemisah antara ketiga danau bisa saja longsor.
Sudut kemiringan dinding mencapai 70 derajat dengan ketinggian antara
50-150 meter.
Namun ancaman terbesar yang paling nyata adalah
wisatawan yang berkunjung kerap kali membaca sampah dan tidak membawa
sampahnya turun kembali. Salah satu keprihatinan yang sepatutnya disadari.
Belum
lagi pedagang-pedagang yang berjualan minuman plastik membuat daerah
Danau Kelimutu semakin teracam dengan keberadaan sampah-sampah bekas
pengunjung.
7. Pemasukan Wisata Danau Kelimutu
Hampir
setiap tahun Danau Tiga Warna ini selalu dikunjungi wisatawan lokal
maupun wisatawan asing. Wisatawan asing dan lokal dikenai tarif masuk
yang berbeda saat mengunjungi Danau Kelimutu.
Pemasukan pariwisata
Danau Kelimutu diperkirakan mencapai lebih dari 2 miliar setiap
tahunnya. Tercatat pada tahun 2015 saja Danau Kelimutu ini dikunjungi
oleh 62.957 orang dengan pemasukan sekitar 2.4 miliar.
Posting Komentar