Posted by : Surya Fahik
Kamis, 05 Juli 2012
Palingenia Longicauda atau dikenal juga dengan nama Tisa’s
Flower adalah suatu spesies serangga purba. Spesies serangga ini
diperkirakan berasal dari 200 juta yang lalu. Salah satu tempat
pemunculan serangga ini adalah di Tisa River. Tisa River atau Sungai
Tisa adalah salah satu suaka terakhir dimana setiap tahun serangga
tersebut muncul dalam jumlah yang sangat besar. Hal tersebut merupakan
sebuah tontonan yang langka, “wedding dance” di atas Sungai Tisa.
Hanya beberapa hari di bulan Juni setiap tahunnya (bahkan tidak setiap
tahun) Tisa’s Flower lahir, ka’win, dan mati. Selama 3 jam segalanya
akan berakhir, hidup yang sangat singkat. Serangga jenis ini tidak
mempunyai mulut, mereka hidup hanya untuk ka’win lalu mati. Hidup yang
sangat singkat, tapi sangat indah Ini benar-benar pemandangan langka
yang susah untuk diceritakan hanya melalui gambar atau kata-kata.
Sangatlah menarik untuk menyaksikan fenomena tersebut, yang
merupakan salah satu fenomena terindah yang hanya berlangsung selama 5
hari saja di bulan Juni. Ribuan serangga ini terbang dengan
semangatnya memenuhi seluruh sungai.
Serangga Palingenia Longicauda ini merupakan salah satu serangga
“mayfly” yang terbesar di Eropa. Jenis serangga jantan panjangnya
dapat mencapai 12 cm, dari kepala sampai ekor. Serangga ini berada
pada masa larva selama 3 tahun. Selama 3 tahun tersebut, larva berada
di dasar sungai. Tetapi masa hidupnya sangat singkat yaitu 3 jam saja.
Begitu lahir mereka tumbuh dewasa, berpasang-pasangan kemudian
langsung mati. Serangga ini mempunyai sayap yang unik, sayap mereka
akan berganti kulit setelah mancapai fungsi utamanya.
Tisa’s Flower tumbuh dewasa hanya satu kali. Dan di saat
pertengahan bulan Juni, pada pukul 5.00 – 6.00 PM, mereka akan
menari-nari di atas sungai dalam kelompok yang besar. Kemudian mereka
akan berganti kulit di atas pohon, di tanah, atau dimanapun tempat
yang mereka hinggapi. Fenomena tersebut dikenal dengan nama Tissa
Blooming atau Pemekaran Tisa. Setelah mereka tumbuh dewasa secara
penuh (setelah beberapa detik mereka berganti kulit), serangga jantan
hanya memiliki beberapa jam saja untuk menemukan betina pasangan
mereka dan berpsangan sebelum mereka mati. Setelah berpasangan atau
ka’win , serangga betina terbang menyusuri sungai untuk memastikan
apakah telurnya sudah berada di dalam sungai dan jatuh ke dalam dasar
sungai. Kemudian telur tersebut akan menjadi larva dalam waktu 45 hari
dan akan menetas setelah 3 tahun.
Serangga ini merupakan serangga yang sensitive dengan polusi.
Jika mereka berada di sebuah sungai, pastilah sungai tersebut
merupakan sungai yang bersih. Disamping sebagai indicator lingkungan,
serangga ini juga makanan yang bagus buat ikan, sehingga beberapa
pemancing menggunakan serangga ini sebagai umpan pada pancing mereka.
Saat ini serangga Palingenia longicauda sudah punah di beberapa Negara Eropa dan hanya bisa ditemui di Serbia dan Hungaria.
Posting Komentar